Halaman

SELAMAT DATANG DI BLOG LISA NOVIANA

Senin, 05 Desember 2011

EKSTRAKSI ZAT WARNA ALAMI DARI DAUN MANGGA (Mangifera indica liin)

Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengekstraksi zat warna alami dari daun mangga serta untuk mengetahui apakah ekstrak daun mangga dapat dimanfaatkan sebagai zat warna alami.
 Alat dan Bahan
A.   Alat
       Alat - alat yang digunakan pada percobaan ini adalah
·      Peralatan gelas yang meliputi: 2 buah gelas kimia berukuran 250 mL, 3 buah gelas kimia berukuran 100 mL, 1 buah spatula, 3 buah kaca arloji, 1 buah corong, 2 buah pipet tetes, 1 buah thermometer, seperangkat alat soxhlet lengkap.
·      Peralatan pendukung meliputi: 1 buah neraca analitik, 1 buah alat blender dan 1 buah kain serbet.

B.       Bahan
Bahan - bahan yang diperlukan pada percobaan ini adalah 200 mL aseton teknis, 10 mL larutan NaOH 2 M, 10 mL larutan HCl 2 M, 3 helai kain katun berwarna putih berukuran 4 × 4 cm, daun mangga seberat 28,35 gram serta kertas aluminium foil, kertas saring, aquades dan es batu secukupnya.
Prosedur Kerja
            Tujuan utama dari  percobaan ini adalah untuk mengestrak zat warna dari daun mangga serta menguji potensinya sebagai pewarna tekstil. Percobaan ini terdiri dari 3 tahap utama, yaitu :
A.   Ekstraksi Zat Warna
(1)   Menghaluskan daun mangga dengan menggunakan blender.
              (2)   Menimbang daun mangga yang sudah diblender tadi menggunakan neraca analitik.
              (3)   Memasukkan serbuk daun mangga ke dalam kertas saring yang telah dibentuk seperti kantong.
(4)   Memasukkan serbuk daun mangga yang sudah terbungkus kertas saring tadi ke dalam alat soxhlet.
(5)   Memasukkan sebanyak 200 mL pelarut aseton ke dalam labu dasar bulat.
              (6)   Menambahkan larutan asam klorida (HCl) 2 M sebanyak 10 mL ke dalam labu dasar bulat yang sudah berisi 200 mL pelarut aseton tadi. Penambahan HCl 2 M ini dilakukan untuk memecah dinding sel dari daun mangga.
              (7)   Memasang alat soxhlet pada labu dasar bulat berisi pelarut yang telah diasamkan dengan larutan HCl 2 M kemudian menyambungkannya dengan pendingin.
              (8)   Setelah alat soxhlet dirangkai menjadi satu, proses ekstraksipun dimulai. Ekstraksi dilakukan sampai zat pelarut tidak mengandung zat warna.
       B.    Proses Pemekatan Zat Warna Hasil Ekstraksi
              (1)   Zat warna hasil ekstraksi dipindahkan ke dalam gelas kimia.
              (2)   Memanaskan zat warna hasil ekstraksi yang berada dalam gelas kimia tadi di atas pemanas soxhlet sampai volumenya menjadi seminimal mungkin (pelarut diharapkan telah habis) sehingga didapat zat warna pekat.
              (3)   Menambahkan larutan NaOH 2 M sebanyak 10 mL ke dalam gelas kimia yang berisi zat warna pekat tadi untuk menetralkan kelebihan asam.
              (4)   Zat warna siap untuk digunakan.
C.    Aplikasi Zat Warna Hasil Sintesis

a.         Proses Mordan
                     (1)   Memotong kain katun dengan ukuran 4 × 4 cm sebanyak 3 helai.
                     (2)   Memasukkan 200 mL aquadest ke dalam 3 gelas kimia berukuran 250 mL kemudian memberi label.
                     (3)   Menimbang serbuk tawas masing - masing sebanyak 2 gram dan 9 gram.
                     (4)   Menambahkan serbuk tawas ke dalam 2 gelas kimia yang masing - masing sudah berisi 200 mL aquadest. Untuk gelas kimia 1, ditambahkan serbuk tawas sebanyak 2 gram, sedangkan  untuk gelas kimia 2 ditambahkan serbuk tawas sebanyak 9 gram kemudian mengaduk keduanya dengan spatula hingga didapat larutan tawas yang homogen. Untuk gelas kimia yang ke 3 tidak ditambahkan tawas (hanya berisi aquadest 200 mL).
                     (5)   Merendam kain katun berukuran  4 × 4 cm yang sudah dibuat tadi ke dalam masing - masing 3 gelas kimia yang sudah berisi larutan tawas 2 gram, 9 gram serta gelas kimia ke 3 yang hanya berisi aquadest dengan waktu perendaman kain masing - masing:
                            Gelas kimia I     :    1 jam.
                            Gelas kimia II   :    2 jam.
                            Gelas kimia III :    0 jam.
                     (6)   Mengeringkan ke tiga helai kain katun setelah proses perendaman selesai.
b.    Proses Pencelupan

(1)   Membagi zat warna hasil ekstraksi dengan alat soxhlet ke dalam 3 gelas kimia masing - masing berukuran 100 mL.
(2)   Mencelupkan ketiga kain katun yang sudah mengalami proses perendaman dalam larutan tawas dengan konsentrasi berbeda dan proses pengeringan tersebut ke dalam zat warna pada ketiga gelas kimia kurang lebih selama 1 jam.
(3)   Agar zat warna dapat terserap lebih banyak ke dalam serat kain, diperlukan suhu rendah. Oleh karena itu, perlakuan selanjutnya yaitu merendam ketiga gelas kimia yang berisi rendaman zat warna dan kain katun tadi ke dalam bak yg berisi air dingin ( ditambahkan es batu ) sehingga diperoleh suhu yang rendah. Proses ini dilakukan selama 1 jam.
(4)   Setelah 1 jam, mengambil kain katun hasil perendaman tadi kemudian mencucinya menggunakan air yang telah dicampur dengan detergen untuk menguji kekuatan melekat atau tidaknya zat warna tersebut pada kain katun.

I.         TOPIK                : Pemisahan Minyak Kulit jeruk dengan Destilasi Uap
II.      TUJUAN                        : Memisahkan minyak kulit jeruk dengan cara destilasi uap.
III.   ALAT DAN BAHAN
No.
Alat
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Labu bulat
Alat destilasi Uap lengkap
Labu erlenmeyer
Gelas Kimia
Corong pisah
Tabung reaksi
Aluminium Foil
Pisau

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
Secukupnya
1 buah

No.
Bahan
Jumlah

Kulit jeruk manis
Na2SO4
Akuades
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya


IV.   CARA KERJA
1.      Kulit jeruk manis yang diperoleh dari 1 Kg jeruk yang masih segar dirajang.
2.      Dimasukkan kedalam labu bulat.
3.      Ditambahkan dengan 100 mL akuades.
4.      Didestilasi dengan menggunakan destilasi uap selama 2 jam.
5.      Setelah proses destilasi selesai, minyak jeruk yang diperoleh yang masih bercampur dengan air dipisahkan dengan menggunakan corong pisah. Minyak jeruk terdapat pada lapisan atas sedangkan airnya terdapat dibawahnya.
6.      Minyak yang sudah dipisahkan tersebut ditambahkan lagi dengan Na2SO4 anhidrous agar diperoleh minyak terbebas dari air.
7.      Filtrat minyak hasil pemisahan disimpan dalam tabung reaksi yang dilengkapi dengan penutupnya.
8.      Menguji nyala minyak kulit jeruk (minyak atsiri) untuk membuktikan keguaanya sebagai bahan bakar dengan menggunakan kapas yang dicelupkan pada minyak tersebut lalu menyulutnya dengan api.

I.          JUDUL PERCOBAAN
“ISOLASI PROTEIN DARI SUSU”

II.       TUJUAN PERCOBAAN
1.      Mengisolasi protein dari susu
2.      Mengisolasi globulin
3.      Uji kelarutan globulin
ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
No.
Alat
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Penangas
Gelas Kimia
Corong
Pipet tetes
Pipet Volum
Neraca Digital
Desikator
Pembakar spirtus
Spatula
Gelas ukur
Kertas saring
1
6
2
2
1
1
1
1
2
2
Secukupnya


B.     Bahan
No.
Bahan
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
Susu
asam asetat (CH3COOH)
Kristal MgSO4
Air
Cloroform (CHCl3)
100 gram
0,5 mL
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya

V. CARA KERJA
A.    ISOLASI PROTEIN DARI SUSU
1.   Menyiapkan susu
2.   Mengukur susu sebanyak 50 mL kemudian memasukkan kedalam gelas Kimia 300 mL
3.   Mengukur aquades sebanyak 50 mL, kemudian memasukkan kedalam gelas Kimia 300 mL yang berisi susu.
4.   Memasukkan asam asetat sebanyak 0,5 mL (10 tetes) kedalamnya, sambil di aduk sampai diperkirakan ada endapan yang terbentuk.
5.   Mendiamkan selama 20 menit.
6.   Memisahkan endapan dengan filtratnya menggunakan kertas saring.
7.   Setelah diperoleh endapan, dikeringkan dalam desikator  kemudian ditimbang menggunakan Neraca Digital.
8.   Mengukur jumlah filtrat menggunakan gelas ukur.
B.     ISOLASI GLOBULIN
1.      Menyiapkan susu
2.      Mengukur susu sebanyak 50 mL kemudian memasukkan kedalam gelas Kimia 300 mL.
3.      Mengukur aquades sebanyak 50 mL, kemudian memasukkan kedalam gelas Kimia 300 mL yang berisi susu.
4.      Menjenuhkan dengan Kristal MgSO4 kedalamnya, sambil di aduk sampai diperkirakan ada endapan yang terbentuk.
5.      Mendiamkan selama 19 jam untuk mendapatkan endapan yang lebih banyak.
6.      Memisahkan endapan dengan filtratnya menggunakan kertas saring.
7.      Setelah diperoleh endapan, dikeringkan dalam desikator  kemudian ditimbang menggunakan Neraca Digital.
8.      Mengukur jumlah filtrat menggunakan gelas ukur.

C.     UJI KELARUTAN GLOBULIN
1.      Mengambil sebagian Globulin ke dalam air panas sambil Mengaduk .
2.      Mengambil sebagian Globulin ke dalam larutan garam sambil menganduk.
3.      Mengambil sebagian Globulin ke dalam kedalam Kloroform (CHCl3) sambil Mengaduk
4.      Mengambil sebagian Globulin ke dalam air dingin sambil Mengaduk.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar